Senin, 21 Maret 2011

Efan Live

Hi, hari ini rasanya indah sekali... Aku bisa berkumpul bersama orang-orang yang aku sayangi, ingin rasanya bisa terus seperti ini. Tapi....,apa mungkin..?

            Perkenalkan namaku Efan, aku terlahir di keluarga yang begitu hangat penuh dengan kasih sayang. Aku memiliki seorang kaka yang sudah bekerja, sedangkan aku masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah universitas. Ini adalah tahun terkahir aku, senangnya aku bisa cepat lulus. Aku ingin sekali untuk segera bekerja, memiliki penghasilan sendiri dan bisa membantu keluargaku. Aku dibesarkan di tengah keluarga Kristen, orangtuaku sudah menjadi Kristen sejak dahulu sedangkan keluarga besarku masih ada yang bergama lain. Sebenarnya jika dilihat dari luar aku memang seperti anak remaja pada umunya, aku
menjalain hari-hari dengan seperti biasanya. Bermain bersama teman-temanku, melakukan aktifitas yang aku inginkan. Tapi sebenarnya aku ini sedikit berbeda dengan anak remaja lainnya, aku tidak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun bahkan pada keluargaku. Karena aku tidak ingin merisaukan mereka dan membuat mereka selalu memikirkan aku, aku ingin dianggap normal seperti anak remaja pada umunya.
             Sebenarnya aku merasakan ada yang berbeda dengan diriku ketika akhir tahun lalu aku mulai menyadari ada yang ganjil dengan diriku ini. Setiap aku melakukan aktifitas aku sering merasa kelelahan seperti sudah melakukan aktifitas yang berat. Lalu suatu hari akhirnya aku menyadari ternyata hidungku hanya berfungsi sebelah saja, ketika aku menyadari hal ini aku sungguh sangat tidak bisa menerimanya. Aku ingin rasanya berteriak pada Tuhan, kenapa aku harus seperti ini aku ingin mempunyai kondisi yang prima seperti orang lain. Aku sering sekali menangis di tengah malam karena keadaanku ini, aku sedih sekali dengan semua ini. Sering aku bertanya-tanya dalam hati haruskah aku menceritakan semua ini pada orangtuaku..? Tapi sampai saat ini aku masih belum bisa untuk membagikannya pada siapa pun, aku ingin menyimpan rahasia ini sendiri saja.
               Apalagi aku melihat perlakuan orang-orang kepadaku yang seringkali menganggap aku ini lemah, tidak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana jadinya bila aku menceritakan semua ini tentu mereka akan semakin tidak menganggap aku. Kadang sering aku merenung sendirian mengapa hidupku ini seperti ini, mengapa semua ini harus terjadi..? Aku sangat menyayangi keluargaku, mereka sangat berarti bagi hidupku. Aku rela melakukan apa saja asalkan aku bisa membahagiakan orangtuaku. Sebenarnya selama ini kami masih belum memiliki rumah sendiri, kami masih mengontrak pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pernah ada saat-saat paling menyedihkan ketika kami di usir dari rumah kontrakan kami karena kami meminta waktu untuk mencari tempat yang lain.
               Jika dipikirkan kembali hidupku ini begitu menyedihkan orang yang aku sayangi ternyata yang membuat aku paling sakit hati. Terkadang aku sedih sekali ingin rasanya aku pergi yang jauh meninggalkan semua ini, ingin rasanya waktu dapat diputar kemabali. Tapi tentu saja itu semua tidak mungkin, ada saat-saat di mana aku merasa sendiri, kesepian, terjatuh bahkan ingin menyendiri saja. Rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan ini semua, merasa bimbang apakah aku sanggup dengan hari esok..? apakah aku mampu melewati semuanya ini..? Begitu banyak pertanyaan yang melintas di benakku ini. Terkadang ketika aku merasa tidak sanggup aku seringkali menangis sendirian di tengah malam dan berdoa pada Tuhan. Karena jujur selama ini hanya pada Tuhan saja aku bisa membagi kisahku, hanya pada Tuhan saja aku bisa mencurahkan semua isi hatiku.
                Memang dunia ini bukan untuk orang yang lemah. Berkat penyertaan Tuhan aku bisa bertahan sampai saat ini.....  ( continue...>>)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar